Jumat, 06 Maret 2015

Laporan Praktikum Kimia Pengenceran

 PENGENCERAN

TUJUAN
1. Untuk menguasai cara perhitungan mengenai teori pengenceran
2. Mengetahui dan mempelajari tentang cara pengenceran larutan, dan 
3. Mampu mengencerkan zat

LANDASAN TEORI
       Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya ketika kita membuat teh manis, apabila teh tersebut terlampau manis maka kita kembali menambahkan air kedalam gelas tersebut, sebaliknya air tehnya kurang manis sehingga kita akan menambahkan gula ke dalam gelasnya. Dari kejadian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengenceran adalah berkurangnya rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat pelarut. Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat terlarut.
       Konsentrasi larutan merupakan cara unruk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi merupakan jumlah zat tiap satuan volume (besaran intensif), larutan encer berupa jumlah zat terlarut sangat sedikit, dan larutan pekat adalah jumlah zat terlarut sangat banyak. Nilai dari konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dalam beberapa satuan, antara lain : molaritas, normalitas, % berat, % volume, fraksi mol, bagian persejuta (ppm), dapat dinyatakan seperti:
1. Molaritas = banyaknya mol zat terlarut per liter larutan , atau
                        M = n/V
                        dengan : n = gr/Berat Molekul
                        maka    : M = gr/(BM x V)
                        Banyaknya zat terlarut dalam gram dapat dicari dengan : gr = M x V x BM 

2. Normalitas = banyaknya ekuivalen zat terlarut per liter larutan, atau
                          N = ek/V
                          dengan : ek - gr/Berat Ekuivalen
                          maka : N = gr/(BE x V)
                          banyaknya gram zat terlarut dapat dicari dari: gr = N x V x BE

  sedangkan hubungan Normalitas dan Molaritas adalah:
      diketahui bahwa : BE = BM / n
                                    N = gr / [(BM/n) x V]
                                    M = gr / (BM x V)
                                    maka : N = n x M

3. Persen Bobot (%b/v)
    Sistem ini menyatakan berapa gram zat terlarut per 100 ml larutan. 
    P = w / 100 ml larutan 
    keterangan :  P = persen bobot zat terlarut 
                          w = banyaknya zat terlarut dalam gram

4. Bagian Tiap Sejuta (ppm)
   dirumuskan : ppm = w / (w + wo) x 106  
   keterangan : w = banyaknya zat terlarut dalam gram
                       wc = banyaknya pelarut dalam gram
   karena w biasanya sangat kecil dibandingkan wo, maka ppm ini menjadi 
   ppm = (w/wo) x106 (Madyawati dkk, 2009).


       Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan asam sulfatnya memercik. Apabila kita berada di dekat percikan asam sulfat, tentu akan sangat fatal dan berbahaya bagi kulit (Brady, 1999).

      Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi. Standarisasi yang sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relatif besar disebut pelarut (Baroroh, 2004).

KESIMPULAN
       Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut. Pengenceran dalam praktikum kimia, solutenya berupa cairan yang akan diencerkan terlebih dahulu harus dihitung, kemudian ditambahkan aquades sampai tanda batas tabung volumetrik.
       Pada pengenceran asam sulfat pekat, sebaiknya asam sulfat yang ditambahkan kedalam air, bukan sebaliknya. Untuk menghindari air yang mendadak mendidih dan memercikkan asam sulfat yang akan berbahaya apabila terkena kulit. 

DAFTAR PUSTAKA
 Baroroh, Umi L.U.2004.Diktat Kimia Dasar I.Universitas Lambung Mangkurat:Banjarbaru
 Brady, J.E.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Binarupa Aksara:Jakarta
 Latief, Madyawati, dkk.2009.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Universitas Jambi:Jambi